Video Terbaru

Rumah Dan Warung Di Idi Rayeuk Ludes Terbakar



AV-Aceh Timur: Diduga akibat arus pendek listrik, satu unit rumah dan warung rempah-rempah di Desa Blang Gelumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kebakaran yang terjadi Sabtu dini hari itu (13/12), terjadi saat pemilik rumah sedang tertidur lelap. Tidak ada harta benda yang berhasil diselamatkan dalam kebakaran ini.

Api yang diduga dari arus pendek listrik berasal dari bagian belakang warung rempang –rempah dan dengan cepat membesar serta menyambar sebuah rumah yang berkontruksi kayu.

Angin kencang juga menyebabkan api dengan cepat membakar kedua bangunan itu. Warga yang ikut membantu tidak dapat menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam rumah.

Dua unit armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi ikut membantu memadamkan api. Namun kedatangan awak pemadam setelah api ludes melahap kedua bangunan itu. (Said Maulana)

Dua Desa Di Aceh Singkil Kerap Menjadi Langganan Banjir



AV-Aceh Singkil: Desa Teluk Rumbia dan Desa Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil kerap menjadi langganan banjir. Dalam sebulan saja, dua sampai tiga kali banjir menggenangi desa ini. Kondisi ini sangat menggangu aktivitas warga.

Sebagai jalan alternatif lain, biasanya warga dari dua desa ini menggunakan transportasi melalui sungai menuju ke pusat kabupaten. Namun sejak tahun 2013, pemerintah Kabupaten Aceh Singkil telah menutup jalur transportasi sungai dengan alasan pemerintah telah membuka jalur transportasi darat.

Salah seorang warga Desa Teluk Rumbia Panton mengaku, jalur transportasi darat kerap tidak dapat dilalui, karena banjir sering memutuskan jalan ke desa ini akibat luapan sungai di wilayah itu. Bahkan banjir juga terjadi meski tidak ada hujan.

Selain merendam rumah warga, bajir juga merendap sekolah dasar di wilayah itu. Bahkan kini, banyak hewan ternak milik warga hilang terseret arus banjir.

Hingga saat ini dua ribu warga masih bertahan di dua desa tersebut. Warga meminta pemerintah segera menanggulangi banjir yang kini telah menjadi langganan di dua desa itu. (Muhammad Study)




Pemerintah Diminta Sahkan Qanun KKR



AV-Banda Aceh: Belasan mahasiswa dan aktivis di Aceh menggelar aksi damai menuntut implementasi Qanun Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh dan pembentukan pengadilan HAM sesuai amanah Undang-Undang Pemerintah Aceh.

Aksi menuntut pengesahan Qanun KKR dan pengadilan HAM di Aceh berlangsung di di depan gedung DPRA dan bundaran simpang lima.

Dalam aksinya, mereka memperlihatkan sejumlah foto korban konflik Aceh yang belum diusut kasus kematiannya, bahkan sebagian jasad mereka tidak ditemukan.

Koordinator aksi Cut Ika Mauliza mengatakan, hingga sembilan tahun usia MOU Helsinki , Pemerintah belum memperlihatkan arah komitmen yang jelas dari isi perjanjian tersebut, terutama terkait penegakan ham dan pemenuhan hak-hak korban konflik.

Dalam aksi ini,mahasiswa juga menampilkan teatrikal tragedi Krueng Arakundo di Aceh Timur. Saat itu, puluhan nyawa melayang akibat dibunuh orang tak dikenal usai pulang mendengarkan ceramah Gerakan Aceh Merdeka, pada tahun 1999.

Selain itu, puluhan mahasiswa yang melakukan aksi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh juga mendesak pemerintah fokus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. (Ferdian Majni)


Ternak Ditangkap Satpol PP, Pemilik Protes



AV-Aceh Barat: Petugas Satpol PP, Aceh Barat, Jumat (12/12), menangkap belasan hewan ternak yang ditemukan berkeliaran di pusat Kota Meulaboh. Hewan ternak yang ditangkap itu dianggap meresahkan warga, mengganggu keindahan kota dan rawan kecelakaan lalu lintas.

Di komplek SMP Negeri 3 Meulaboh, petugas mengamankan tiga ekor kerbau yang masuk ke perkarangan sekolah tersebut. Proses penangkapan kerbau milik warga setempat ini menjadi perhatian warga. Sempat terjadi adu mulut antara pemilik ternak dengan petugas.

Akibat penangkapan ini, pemilik kerbau protes. Mereka menolak hewan ternaknya ditangkap. Para pemilik ternak juga menilai denda yang diberlakukan terlalu besar sehingga merugikan peternak.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memberikan denda sebesar Rp 200 ribu kepada pemilik ternak yang tertangkap petugas. Denda juga berupa uang pemberian rumput sebesar Rp 30 ribu perhari. (Azhar)

Mentan Tinjau Waduk Dan Sawah Di Pidie



AV-Pidie: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau sentra pertanian di Kabupaten Pidie. Mentan turun langsung melihat waduk, irigasi dan bertemu dengan petani di wilayah itu, Rabu (10/12).

Dalam kunjungan ke waduk Rajui di Kecamatan Padang Tiji, menteri pertanian melihat langsung permasalahan yang dihadapi petani di wilayah itu, yaitu belum teralirinya air dari waduk tersebut ke sawah. Padahal waduk ini telah di bangun sejak tahun 2011 lalu.

Untuk mengatasi hal tersebut, Mentan berjanji akan berkordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum untuk menyelesaikan waduk itu secepat mungkin.

Setelah melihat waduk Rajui, Mentan dan rombongan turun ke sawah untuk melihat proses pengairan yang selama ini mengairi sawah warga. Mentan juga turun langsung menemui petani yang tengah menanam padi di sawah di Desa Isei, Kecamatan Mutiara.

Mentan berjanji akan meningkatkan produksi pertanian di Aceh pada tahun 2015 mendatang. Untuk itu Mentan akan memperbaiki kembali waduk, irigasi dan akan memberikan sejumlah bantuan berupa bibit dan hand traktor kepada warga.

Mentan juga meminta pemerintah daerah untuk bekerja sungguh-sunggu dalam membantu petani di daerah untuk meningkatkan produksi pertaniannya. (Ilham)



Polres Langsa Gerebek Rumah Penjual Miras



AV-Aceh Timur: Tim gabungan Polres Kota Langsa dan Polisi Syariat Islam mengerebek sebuah tempat yang sering dijadikan lokasi pesta minuman keras dan transaksi miras di Desa Daulat, Kota Langsa, Rabu (10/12).

Pengerebekan yang dilakukan siang hari, petugas menemukan sejumlah botol miras dari rumah warga yang berinisial BB. Selanjutnya barang bukti miras dan pemilik rumah diamankan ke Polres Kota Langsa.

Kasat Reskrim Polres Kota Langsa, Iptu Sutrisno mengatakan, rumah BB telah lama menjadi incaran petugas. Namun selama ini petugas selalu gagal menemukan barang bukti setiap pengerebekan.

Pengerebekan lokasi penjualan miras ini dilakukan karena selama ini kerap meresahkan warga. Polres Kota Langsa akan berkoordinasi dengan Polisi Syariat Islam untuk memproses pemilik miras sesuai dengan Qanun Syariat Islam. (Said Maulana)

Sebuah Bengkel Mobil Di Banda Aceh Terbakar



AV-Banda Aceh: Sebuah bengkel mobil di Jalan Soekarno-Hatta, Lamteumen, Banda Aceh terbakar. Sebagian bangunan ludes terbakar dan dua unit mobil rusak berat akibat terkena sambaran api. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, Selasa (10/12).

Menurut saksi mata, api tiba-tiba membesar dari oven cat dan menyambar gudang bengkel tersebut. Api yang membesar membuat sejumlah pekerja panik.

Sejumlah mobil milik konsumen yang ada di dalam bengkel tersebut segera dikeluarkan oleh pekerja. Dua unit mobil mengalami rusak parah akibat terkena sambaran api.

Empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Beruntung api dengan cepat berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (Tommy Suhendra)

Sidang Penetapan Ketua DPRA Ricuh



AV-Banda Aceh: Rapat paripurna khusus Dewan Perwakilan Rakyat Aceh untuk penentuan pimpinan DPRA berlangsung ricuh, Senin (8/12). Sejumlah pendukung Partai Aceh masuk dan berupaya menyerang pimpinan sidang.

Kericuhan bermula dari interupsi seorang anggota dewan dari Partai Aceh, Ridwan Abubakar yang tak setuju dengan penetapan ketua DPR Aceh mewakili partainya. Dia meminta sidang ditunda karena penentuan ketua yang diumumkan berbeda dengan keputusan majelis tinggi Partai Aceh.

Interupsi itu membuat beberapa kader Partai Aceh yang sebelumnya menyaksikan jalannya siding turun dan berupaya menyerang ketua dewan sementara Muharuddin. Suasana sidang dewan yang semula berlangsung tertib mendadak ricuh.

Sempat terjadi aksi saling serang antara kader Partai Aceh dengan petugas pengawal anggota dewan yang berupa menenangkan suasana. Para kader partai diminta untuk keluar dari ruang siding.

Akibat kericuhan ini dua unit meja anggota dewan pecah. Polisi masih menyelidiki dan telah memintai keterangan beberapa orang terlibat dalam kericuhan ini. Polisi mengaku akan menyelidiki lebih jauh kasus kericuhan di sidang para anggota dewan di Aceh ini.(Rija Nasser/Taufik Kelana)
 border=
9
 
About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber
. Support: Acehadvertising.com
Copyright © 2013. Aceh Video - All Rights Reserved