AV-Banda Aceh: Bayangkan jika ular ini meliuk-liuk di tubuh anda. Pasti bulu kuduk anda merinding dan merasakan sensasi geli yang luar biasa. Tidak begitu halnya dengan orang-orang ini. Mereka telah berdamai dengan hatinya dan menanggalkan kesan seram, geli, jijik, dari binatang-binatang melata ini.
Puluhan anak muda di Banda Aceh yang menamakan dirinya Aceh Reptil Community ini, saban Minggu sore memamerkan koleksi reptil mereka di Blang Padang Banda Aceh. Ada beragam jenis ular seperti Piton dan Sanca, juga binatang melata lainnya seperti Kadal dan Iguna.
Komunitas ini berdiri pada 2013 lalu dan berangotakan 20 orang. Mereka mengoleksi reptil serta berbagi pengalaman dalam merawat binatang-binatang yang sebenarnya berbahaya ini.
Koleksi-koleksi reptil para anggota kelompok ini ditangkan dari sejumlah tempat baik dari Aceh maupun beberapa wilayah di Indonesia. Malah ada juga anggota komunitas yang mengoleksi ular import dari Australia.
Risiko digigit ular bagi mereka adalah tantangan. Apalagi untuk menjinakkan binatang-binatang ini butuh waktu paling cepat dua tahun. Malah digigit ular menjadi hal biasa bagi para pengila reptil ini.
Pameran reptil yang digelar komunitas ini saban Minggu di Blang Padang Banda Aceh bukan sedekar ajang gagah-gahanan. Ada harapan besar dari Aceh Reptil Community, agar masyarakat dapat melestarikan hewan-hewan melata ini, supaya tak punah dan terganggu ekosistemnya.
(Fadel Batubara)
.jpg)
