AV- Banda Aceh - Puluhan mahasiswa mendesak Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf mundur dari jabatannya. Mereka menilai pemerintah tidak peduli dengan kasus kekerasan jelang pemilu yang memakan korban jiwa.
Desakkan tersebut disampaikan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktifis Mahasiswa Aceh (GAMA) dalam unjukrasa yang digelar di tiga tempat berbeda, pada Rabu siang, 19 Maret 2014, yaitu di Polda Aceh, Kantor Gubernur Aceh dan bundara Simpang Lima Banda Aceh.
Dalam unjukrasa itu, sebelas BEM dari seluruh Universitas di Aceh sepakat menyatakan tujuh sikap terhadap intimidasi,teror, pembunuhan, dan politik uang yang terus terjadi jelang pemilu di Aceh.
Mereka mendesak Polda Aceh wajib segera menuntaskan kasus-kasus kekerasan dan menangkap pelaku tanpa pandang bulu. Pemerintah Aceh serius menjaga perdamaian di Aceh, mengutuk keras pengunaan fasilitas negara yang digunakan sebagai alat kampanye.
Mahasiswa menilai, saat ini sudah terjadi 25 kasus tindak kekerasan yang belum mampu diusut tuntas oleh pihak kepolisian. Polisi juga seolah tutup mata atas persoalan kekerasan di Aceh. Polisi hanya mampu menangkap pelaku di lapangan saja,sedangkan aktor intelektual masih bebas berkeliaran. (Ferdian/Munandar)
.jpg)
