AV-Banda Aceh: Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) melansir 42 kasus money politik dan penggunaan fasilitas negara selama kampanye Pemilu 2014 di Aceh. Data itu merupakan hasil pemantauan yang dilakukan relawan MaTA di enam Kabupaten/Kota, yakni Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan MaTA, Partai Aceh berada di urutan teratas sebagai partai yang sering menggunakan fasilitas negara untuk kampanye. Sementara hampir semua partai politik nasional dan lokal melakukan money politik.
Kasus money politik dan penggunaan fasilitas negara oleh partai politik terbanyak ditemukan oleh mata di Kabupaten Bireuen. Menurut mata kasus money politik dan penggunaan fasilitas negara di Aceh sebenarnya cukup banyak. Namun masyarakat tidak berani untuk melaporkan kasus-kasus pelanggaran Pemilu ini.
Panitia Pengawas Pemilu juga dinilai tidak bekerja maksimal dalam melakukan pengawasan. Aparat pemerintah juga dinilai tidak netral dan membiarkan partai penguasa untuk menanfaatkan fasilitas negara.
Hasil temuan MaTA ini akan diserahkan kepada Panwaslu Aceh. MaTA berharap Panwaslu dapat memproses dan tidak membiarkan kasus sampai daluarsa. Selain itu Panwaslu dan polisi juga diminta mendalami sejumlah kasus kecurangan Pemilu yang dilaporkan sejumlah media di Aceh. (Riza Nasser)
.jpg)
