AV-Banda Aceh: Dari seribuan pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh hanya seorang pasien yang dapat memberikan hak suaranya pada pemilu 9 April.
Darwis, pasien jantung, warga Desa Lambaro Skep, Banda Aceh mengaku gembira kerena dapat memberikan hak suaranya walaupun belum bisa bangkit dari ranjangnya.
Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) mendatangi Darwis untuk memenuhi hak Darwis sebagai warga negara. Seusai mencoblos, Darwispun mengaku sedikit kewalahan melipat kertas suara. terlebih lagi dengan kondisinya yang lemah.
Pasien yang merupakan warga di TPS Lambaro Skep merasa sangat senang bisa memberikan hak suaranya untuk menentukan siapa pemimpin 5 tahun mendatang.
Sementara itu, sejumlah pasien lain mengaku kecewa karena tidak dapat memberikan hak suaranya. Seperti halnya Rustam, warga Banda Aceh yang mengaku kecewa karena tidak dapat memberikan hak suaranya karena sedang di rawat di rumah sakit.
Sayangnya selain pasien, keluarga pasien pun tak bisa menggunakan haknya untuk menentukan pemimpin lima tahun kedepan. Hilangnya suara yang di sebabkan oleh panitia penyelenggara yang tidak bekerja secara maksimal.
Sebagai pemilih khusus, pasien Rumah Sakit Umum Zainal Abidin hanya seorang saja yang mendapat hak pilihnya. Sekitar seribuan lainnya tak bisa memilih karena di lokasi rumah sakit tidak ada tempat pemungutan suara. (Fadel Batubara)
.jpg)
