AV-Aceh Barat: Di tanah kelahiran pahlawan nasional Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Aceh Barat anda dapat menikmati kopi tradisional yang disajikan dengan gelas terbalik. Selain hangatnya rendaman kopi terjaga, harumnya yang menyeruak dari sela-sela gelas merangsang hasrat menyeruput robusta yang terkurung.
Terang saja warung yang sempat hancur di hantam gelombang tsunami ini, kembali ramai dikunjungi pelanggannya mulai dari anak muda, mahasiswa, pebisnis hingga orang tua. Kopi tubruk Suak Ribee ini memang membuat ketagihan.
Bagi anda yang baru pertama sekali datang tentunya akan bingung bagaimana cara meminumnya. Lantaran sajian kopi ini berbeda dangan sajian kopi lainnya, karena diwarung ini kopi yang disajikan dengan bentuk gelasnya terbalik dan dan sebatang sedotan, penasaran bukan?
Namun yang pasti anda akan tertantang untuk mencoba mencicipi kopi yang laris manis di Kota Meulaboh ini. Karena cara menikmati kopi yang dihidangkan dengan gelas terbalik dan sebatang sedotan itu tidaklah mudah.
Jika anda salah membuka, akibatnya akan fatal. Karena kopi di gelas dalam poisisi terbalik itu tentu akan tumpah dan anda pasti takkan bisa menikmati citarasanya.
Untuk lebih mudah, cara untuk meminumnya yang harus diperhatikan adalah tiup perlahan sedotan yang tersedia, atau putar sedikit demi sedikit gelas itu sambil meniupnya. Setelah itu, kopi yang berada di dalam gelas akan ke luar dengan sendirinya, sehingga anda bisa langsung menikmati citarasanya yang luar biasa.
hampir tiap pengunjung yang datang ke warung kopi tubruk ini pasti mereka akan ketagihan. Karena citarasa kopinya sungguh nikmat tiada tara. Untuk soal harga, anda tak perlu khawatir. Satu gelas kopi tubruk ini dijual Rp 4.000. Cukup terjangkau bukan?
Meski sederhana, namun warung kopi tubruk yang di kelolah sejak 2001 ini t etap saja menjadi warung kopi andalan di kalangan warga Aceh Barat atau pendatang yang mengunjungi warung tersebut. (Fadel Batubara)
.jpg)
