AV-Banda Aceh: Anda pecinta batu alam? Tak lengkap rasanya jika belum mengoleksi batu akik asal Aceh. Di Jalan Teuku Chik Pante Kulu, Banda Aceh terdapat sejumlah pedagang batu akik yang siap memaniskan jari anda.
Ya, di pasar bersejarah bagi masyarakat Aceh ini, batu-batu nan cantik ini
telah terpajang di etalase toko-toko bahkan kedai kaki lima. Anda bahkan dapat
dimanjakan dengan menatap langsung eloknya batu alam sebelum menjadi pemanis
pemikat perhiasan anda.
Emy Chaniago, pria kelahiran Sumatera Barat ini telah menjadi pedagang akik
selama 30 tahun di Pasar Aceh. Ratusan akik koleksian Emy siap mengundang decak
kagum dan pantas untuk anda miliki.
Soal harga tak perlu khawatir, setiap pedagang akik tidak pernah membandrol
koleksiannya dengan harga tinggi, jadi negokan saja. Ingat, semakin anda
terpana semakin membuat pedagang rela melepaskan batu cincinnya ke tangan anda.
Menurut Emy, batu akik Aceh semakin diminati tak hanya di pasar lokal tapi
juga nasional. Batu alam yang berasal dari sejumlah sungai dan pegunungan Aceh
mulai merambah sejumlah propinsi termasuk Jakarta.
Salah satu batu yang paling diminati diantaranya jenis Giok Anggur, Giok Kol
dan Giok Hitam. Para pedagang tak menaruh bandrol pasti untuk setiap jenis
batu. Jenis dan kualitas batu menentukan harga yang disepakati.
Giok Aceh terkenal dengan keunikan warna yang mengkilat, cerah dan coraknya
yang bergambar. Giok yang paling terkenal berasal dari pegunungan Takengon,
Aceh Tengah dan Giok dari Beutong, Nagan Raya.
Harga perbutir Giok rata-rata bisa mencapai Rp100 ribu hingga Rp2 juta
rupiah setelah diasah perajin. Sementara harga giok yang belum di asah bisa
mencapai Rp500 ribu hingga Rp3 juta rupiah perkilo gram.
Mulai tertarik berwisata akik? jangan lupa bawa pena dan secarik kertas
untuk mencatat nama sebutan batu-batu cantik itu dengan sejuta khasiatnya.(MS)