AV-Bireuen: Puluhan warga Desa Pantee Peusangan, Kecamatan Juli, Bireuen secara bersama-sama mengusir gajah liar yang kerap memasuki pemukiman dan merusak tanaman mereka, Senin (23/6).
Pengusiran satwa liar ini dilakukan dengan menggunakan puluhan meriam karbit yang dibuat dari pipa berukuran satu sampai dua meter.
Hal ini dilakukan karena terpaksa akibat ulah hewan lindung ini yang kerap memasuki wilayah pemukiman dan merusak tanaman di kebun mereka yang merupakan sumber mata pencaharian sehari harinya sebagai petani.
Adapun tanaman yang dimakan gajah liar ini seperti kelapa, pinang, kakoa kelapa sawit dan tanaman muda lainya.
Menurut Mahadi warga Desa Pante Peusangan, hampir setiap malam mulai sejak terbenamnya matahari warga desa pantee peusangan ini sudah mulai mempersiapkan diri dengan meriam karbitnya untuk menggiring gajah liar ini agar kembali masuk ke hutan. Namun tidak lama kemudian, dalam jangka waktu dua atau atau tiga hari gajah liar itu kembali memasuki dan merusak lahan warga.
Konflik warga dengan satwa yang dilindungi ini di Pantee Peusangan, Juli, Biruen ini terus terjadi dan bahkan semakin parah. Hampir setiap seminggu sekali gajah liar yang dinamakan "Pomeurah" oleh warga itu terus memasuki area perkebunan warga sehingga menyebabkan ratusan hektar tanaman warga di serang gajah. (Muhammad MY)
.jpg)
