AV – Aceh Besar: Badan Narkotika Nasional (BNN)
mengembangkan program alteratif alih fungsi lahan dari kebiasaan menanam ganja menjadi
petani coklat dan nilam, Selasa (11/3/).
Program yang melibatkan mantan petani ganja ini akan
terus di kembangkan di wilayah Aceh untuk
menekan peredaran ganja di indonesia.
Di Aceh Besar, program ini telah berjalan di kecamatan
Indrapuri, Montasik dan Seulimum. BNN memberikan penyuluhan, modal usaha ,bibit
, pupuk serta lahan bagi petani yang ingin membudidayakan tananam alternatif
seperti coklat dan nilam.
Menurut K asubdit pemberdayaan masyarakat pedesaan
badan narkotika nasional, Agus Rahendra,
penanaman ganja di Indonesia dalam fase menghawatirkan.
Badan narkotika nasional (bnn) mencatat dalam kurun
waktu lima tahun dari 2008 sampai 2013. seluas 943,65 hektar lahan di Indonesia dimanfaatkan
menjadi kebun ganja.
Di Aceh, produktifitas penanaman ganja mengalami
penurunan 75 persen pada tahun 2013.
Program alternatif ini diharapkan akan mendongkrak
perekonomian masyarakat khususnya petani yang dulunya menanam ganja, menjadi petani kakao dan nilam.