AV-Aceh Barat: Weniati (14), gadis kecil yang hilang karena diterjang gelombang tsunami Aceh Desember 2004 lalu, akhirnya bisa kembali kepangkuan orang tuanya.
Anak kandung dari Jamaliah dan Septi Rangkuti warga Lorong Kangkung, Desa Pangong, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, hilang saat masih berumur empat tahun.
Isak tangis haru Jamaliah tak terbendung saat mengisahkan buah hatinya yang hilang dihantam gelombang tsunami sepuluh tahun silam, Rabu (6/8).
Sebulan pasca tsunami, Jamaliah dan suaminya pindah ke Desa Tarigonan, Kecamatan Ulubarungun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.
Dia baru menegetahui anaknya ditemukan sebulan lalu oleh abangnya Zainuddin yang tinggal di Blang Pidie, Kabupaten Aceh Barat Daya. Sebelumnya, Winiati diasuh oleh Maryam, seorang nenek warga Desa Pulo Kayu, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya.
Menyakini anaknya yang ditemukan masih hidup, Jamaliah dan suaminya langsung memastikan kabar baik yang disampaikan abangnya itu.
Setelah melihat dan bertemu langsung dengan anaknya, ternyata firasat dan mimpi-mimpinya yang dialaminya selama ini terjawab. Karena wajah anaknya itu tidak berubah dan masih mirib dengannya.
Menurut Jamaliah, Weniati dan abangnya saat tsunami diletakkan suaminya diatas papan. Namun mereka hanyut dihantam gelombang tsunami dan ditemukan ditemukan oleh Bustamir, seorang nelayan warga Aceh Barat Daya.
Oleh sang nelayan itulah, Weniati, kemudian diserahkan ke Maryam, ibu kandung Bustamir untuk diasuh yang kini telah hampir sepuluh tahun.
Weniati kini, duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Sebelumya, Weniati bernama Raudatul Jannah, karena saat ditemukan tidak tau namanya, sang nenek asuh memberikan nama Weniati sebagai nama barunya.
Kedua orang tuanya rencananya akan membawa buah hatinya itu untuk kembali tingggal bersama di Sumatera Utara. (Raja Muda)
Berita Terkait
10 Tahun Terpisah, Keluarga Siap Lakukan Tes DNA Weniati
.jpg)
